Selasa, 06 Mei 2008

BER-SYUKUR

Dikutip dari Andrie Wongso

Membandingkan diri dengan orang lain pastinya pernah dilakukan oleh kita semua. Kita selalu melihat bahwa kehidupan orang lain itu selalu lebih baik dari kehidupan kita. Pepatah orang Jawa bilang sawang sinawang atau rumput di halaman tetangga selalu lebih hijau dari rumput di halaman sendiri.

Kisah dibawah ini mungkin bisa memberikan inspirasi bahwa kita memang sudah berada di hidup yang tepat.

Setiap hari Tuhan hampir selalu mendengar keluhan dari manusia dan mahluk lain ciptaannya. Lalu Tuhan ingin tahu bagaimana reaksi mahluknya jika mereka diberikan kesempatan hidup sekali lagi. Ingin jadi apa sih mereka ?

Maka diberikanlah pertanyan kepada mereka semua. Yang pertama menjawab pertanyaan itu adalah Tikus. Tikus ingin menjadi kucing. Karena menurut pengamatannya kucing bisa bebas merdeka berkeliaran di dapur disediakan makanan dan dielus – elus manusia. Sebaliknya kucing ingin menjadi tikus. Menurutnya tikus mempunyai kepandaian mengelilingi lorong rumah dan mampu membuat orang rumah kewalahan. Selain itu tikus juga bisa mencuri makanan apa saja, hal yang tidak bisa dilakukannya.

Kemudian Ayam. Ayam ingin menjadi elang. Ayam melihat elang sangat perkasa saat mengepakkan sayapnya yang indah diangkasa luas dan membuat semua mahluk iri ingin menjadi dirinya. Tidak seperti dirinya yang selalu mengais makanan, terkurung dan tidak memiliki kebebasan. Begitu juga sebaliknya elang yang ingin menjadi ayam. Karena ayam tidak perlu terbang kesana sini hanya untuk mencari mangsa setiap hari. Ayam sudah disediakan makanan, kemudian diberikan vaksin anti penyakit dan terlindung di kandang, bebas dari hujan dan panas.

Lalu bagaimana dengan manusia ?

Manusia perempuan ingin menjadi laki – laki. Karena pemimpin besar dan hebat pasti ada di dunia laki - laki. Perempuan melihat dirinya menderita karena harus melayani dan bertarung nyawa melahirkan anak, kemudian membesarkan mereka. Itu semua adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Laki – laki juga demikian. Mereka ingin menjadi perempuan yang halus budi bahasa dan tidak perlu bekerja keras menghidupi keluarga. Selalu disayang, dilindungi dan dimanjakan. Ingat ! Tidak ada pahlawan yang lahir tanpa seorang perempuan. Surga juga ada di bawah telapak kaki ibu yang adalah wanita.

Setelah mendengar keluhan mahluknya, Tuhan mmutuskan untuk tidak memberi kesempatan memilih lagi alias setiap mahluk kembali menjadi mahluk yang sama.
Manusia selalu memikirkan kebahagiaan dan kesuksesan orang lain dan mengabaikan apa yang dimilikinya. Hal itu membuat hidup mereka menderita karena harus membandingkan diri terus menerus. Padahal orang yang kita pikirkan mungkin berpikir sebaliknya.

Mampu menerima dan bersyukur atas apa yang kita miliki adalah kebijaksanaan. Bisa ikut berbahagia ketika melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain adalah kekayaan mental. Jadilah diri kita sendiri. Dan cintailah apa yang kita miliki, maka hidup kita akan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Dan tidak ada kehidupan yang paling baik untuk kita selain kehidupan yang saat ini kita jalani.

Tidak ada komentar: